0

Tentang Cirrhosis (Sirosis Hepatis)

Sirosis Hepatis atau sirosis hati atau pengerasan pada hati merupakan kelainan bentuk dan fungsi hati sebagai salah satu organ besar manusia yang menetralisir racun dalam tubuh. Seseorang dengan sirosis mengalami pergantian jaringan hati yang normal dengan jaringan parut yang merusak sel hati sehingga hati tidak dapat berfungsi secara normal. Sirosis hepatis dapat terdiri atas sirosis hepatis ringan hingga parah. Sirosis hepatis ringan dapat memperbaiki fungsi hati dengan sendirinya, sehingga hati dapat bekerja secara normal kembali. Sedangkan pada sirosis hepatis parah, jaringan parut yang terlalu banyak telah membuat fungsi hati tidak dapat berfungsi dengan normal. Beberapa penyebab sirosis hepatis adalah virus, obat-obatan tertentu, ataupun penyakit autoimun hati. Cara penyembuhan terbaik bagi sirosis hepatis adalah dengan melakukan pencangkokan hati.


Gejala Cirrhosis (Sirosis Hepatis)

Beberapa gejala umum yang dialami penderita sirosis hepatis adalah :
  • Sering merasa lelah
  • Mual dan muntah
  • Kehilangan nafsu makan
  • Berat badan berkurang
  • Gangguan pencernaan
  • Terjadi pendarahan pada perut atau saluran esophagus
  • Gatal pada tubuh
  • Mudah mengalami memar dan pendarahan
  • Warna kulit perlahan menguning (jaundice)

Penyebab Cirrhosis (Sirosis Hepatis)

Berikut adalah penyebab terjadinya sirosis hepatis :
  • Penggunaan akohol secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama
  • Hepatitis B dan C
  • Obat-obatan tertentu
  • Terlalu sering terkena paparan racun seperti arsenik
  • Kerusakan saluran empedu (primary biliary cirrhosis)
  • Penumpukan lemak dalam hati (nonalcoholic fatty liver disease)
  • Penyakit hati yang disebabkan sistem kekebalan tubuh (autoimmune hepatitis)

Faktor Resiko Cirrhosis (Sirosis Hepatis)

No Content

Komplikasi Akibat Cirrhosis (Sirosis Hepatis)

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat sirosis hepatis adalah :
  • Lebih mudah terinfeksi penyakit lainnya
  • Hilangnya nafsu makan. Hal ini d iakibatkan ketidakmampuan tubuh untuk menerima protein secara normal dalam tubuh
  • Pendarahan
  • Pembengkakan pada kaki dan perut akibat penumpukan cairan akibat tidak berhasilnya hati dalam menciptakan protein hati.
  • Lebih rentan terkena kanker hati


Diagnosa Cirrhosis (Sirosis Hepatis)

Sebelum memutuskan seseorang menderita sirosis hepatis, dokter biasanya akan melakukan tes darah dan CT Scan. Tes tersebut dilakukan untuk melihat tingkatan gangguan hati yang terdapat pada tubuh pasien. Guna memastikan sirosis hepatis positif atau tidak, dokter akan melakukan pembedahan guna melihat kondisi jaringan hati.

Pengobatan Cirrhosis (Sirosis Hepatis)

Berbeda tingkatan berbeda pula pengobatan yang dilakukan bagi penderita sirosis hepatis. Seorang penderita sirosis hepatis ringan masih dapat melakukan pengobatan seperti mengonsumsi obat-obatan penawar hepatitis B dan C. Selain itu penderita sirosis hepatis ringan harus dapat meninggalkan kebiasaan merokok guna mempercepat penyembuhan.
Sedangkan bagi penderita sirosis hepatis parah, pemberian antibiotik, serta rangkaian tes darah serta CT scan hingga transplantasi hati.

Transplantasi dilakukan jika hati sudah dinyatakan tidak berfungsi kembali. Melakukan transplantasi merupakan keputusan yang sulit karena membutuhkan pendonor dan mengeluarkan biaya yang mahal. Selain itu, tidak selamanya hati dari hasil donor cocok bagi pasien penerima donor.

Pencegahan Cirrhosis (Sirosis Hepatis)

Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan adalah :
  • Menghindari konsumsi minuman beralkohol
  • Tetap perhatikan jadwal imunisasi/vaksinasi
  • Lakukan diet sodium rendah
  • =============================================
  •  
  • Sirosi Hati adalah kemunduran fungsi liver yang permanen yang ditandai dengan perubahan histopatologi. Perubahan histopatologi yang terjadi menyebabkan peninggian tekanan pembuluh darah pada sistem vena porta. Sebagai akibat dari peninggian tekanan vena porta, terjadi varises esophagus dan bila pecah terjadi muntah darah warna hitam (hematemesis).

    Penyebab dari sirosis hati adalah infeksi virus hepatitis (virus hepatitis B dan C), perlemakan hati (fatty liver), peminum alkohol yang rutin dalam waktu lama, obat – obatan yang menganggu fungsi liver dalam waktu yang lama, jamu – jamuan, makanan dengan bahan pengawet.

    Gejala dari sirosis hati tergantung pada tingkat berat sirosis hati yang terjadi. Sirosis Hati dibagi dalam tiga tingkatan yakni Sirosis Hati yang paling rendah Child A, Child B, hingga pada sirosis hati yang paling berat yakni Child C. Gejala yang biasa dialami penderita sirosis dari yang paling ringan yakni lemah tidak nafsu makan, hingga yang paling berat yakni bengkak pada perut, tungkai, dan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan fisik pada tubuh penderita terdapat palmar eritem, spider nevi.

    Pengobatan dari sirosis hati adalah menghindari hal yang dapat memperberat fungsi hati, pemberian obat untuk melancarkan metabolisme hati.
    Pengobatan yang paling definitif adalah tranplantasi hati, tetapi hingga saat ini kemajuan teknologi kedokteran dan penyulit yang terjadi pada penderita dengan sirosis hati, masih belum memberikan hasil yang baik.
  •  
  • OBAt sirosis hati
  • http://www.taranatureepa.co.id/produk-tara/fita-liv/
  • Catatan :
    Pengerasan hati seperti yang dialami oleh Bapak Sumargono terjadi akibat bertumpuknya racun yang dikeluarkan oleh virus dalam sel hati, yang terjadi selama bertahun-tahun tanpa terobati secara tuntas.
    Kasus hepatitis B atau C yang bersifat kronis (menahun) sangat berbahaya, karena bisa berlanjut menjadi sirosis hati, kanker hati, dan kematian. Sayang, umumnya penderita tidak mengalami gejala apa pun, hingga 15-20 tahun kemudian saat kerusakan hati sudah parah, tubuh akan terasa lemas, dan terkadang terjadi muntah darah seperti dialami oleh Pak Gatot Asnam. Konsumsi obat pun seringkali beresiko memperberat fungsi hati, karena pada saat itu sebagian atau bahkan seluruh sel hati sudah tidak bisa menjalankan fungsinya.
    Senyawa asiaticoside dari antanan (Centella asiatica) dalam FitA-Liv telah diteliti memiliki efek detoksifikasi (pembuangan racun) dalam sel hati. Dengan terbuangnya racun dari sel hati, maka secara bertahap sel hati dapat beregenerasi dan pengerasan hati pun teratasi.
    Bagi Pak Sumargono dan Pak Gatot, mengingat kondisi keduanya sudah cukup parah, sebaiknya mengonsumsi FitA-Liv dalam dosis yang lebih besar, minimal 3×2 sachet per hari.

     FitA-Liv : Minuman Kesehatan Herbal Untuk
    Kesehatan Liver dan Maag
    fitaliv isi 6 sachet
    POM TR. 142 279 491
    Fitaliv adalah minuman kesehatan sehari-hari berbentuk serbuk instan yang mengandung kombinasi 3 herbal asli Indonesia: Kunyit (Curcuma domestica), Temulawak (Curcuma xanthorriza), dan Antanan (Crude Centella Asiatica); untuk menjaga kesehatan hati (liver) dan lambung (maag) Anda. Penggunaan bahan herbal sangat dianjurkan oleh parah ahli, karena selain efektif, juga tidak memperberat kerja hati.
    Adapun mekanisme kerta Fitaliv dalam mengatasi Hepatitis dan Gastritis adalah:
    Di liver (hati):
  • Fitaliv diserah oleh usus dan melalui peredaran darah akan menuju ke hati. Fitaliv yang mengandung kurkurmin dari Curcuma domestica (Kunyit) dan Curcuma xanthorriza (Temulawak) akan meningkatakan produksi cairan asam empedu yang diperlukan untuk menghambat enzim Cytochrom P450, enzim yang memberi makan pada virus, sehingga tidak memperoleh makanan dan akhirnya mati.
  • Fitaliv berfungsi sebagai hepatoprotektor, melindungi dan memperbaiki fungsi sel hati, sehingga hati cepat mengalami pemulihan dari Hepatitis, ditandai dengan penurunan kadar SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase).
Di lambung (maag):
  • Fitaliv dengan kandungan kurkumin yang bersifat basa akan menetralisir kelebihan asam lambung, yang akan meringankan gejala-gejala sakit maag, yaitu mual, mulas, perih, kembung.
  • Fitaliv membantu menyembuhkan peradangan, komponen minyak atsiri dalam Curcuma xanthorriza dan Curcuma domestica serta senyawa asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, dan brahmoside dalam Crude Centella asiatica, bila diminum secara rutin akan sangat efektif bekerja menutupi luka pada dinding lambung.

Manfaat Lain Dari Fitaliv Adalah:
  • Meningkatkan kesehatan pemuluh darah dan melancarkan peredaran darah.
  • Mengembalikan vitalitas tubuh akibat kelelahan.
  • Memilliki efek anti radang/anti inflamasi, sehingga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri saat menstruasi, juga mencegah dan mengatasi pegal-pegal.
  • Mengatasi beberapa penyakit infeksi, seperti demam tifoid (tifus), infeksi tenggorokan, diare, dll.
  • Efektivitas senyawa xanthorizol yang terdalam dalam Curcuma xanthorriza dalam membunuh beberapa bakteri patogen (yang dapat menginfeksi manusia) antara lain: Salmonella Typhi, Bacillus sp, Clostridium perfringens, Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, dan Vibrio parahaemolyticus telah dibuktikan oleh Lee LY, Shim JS, Rukayadi Y, Hwang JK., seperti dimuat dalam Journal Food and Protection (2008).
  • Mencegah masuk angin, kandungan minyak atsiri dalam Curcuma xanthorriza bersifat karminatif, yaitu dapat mengeluarkan gar dari saluran cerna.
  • Menurunkan demam. Senyawa germakron dalam ekstrak Curcuma xanthorriza memliki efek antipiretik (menurunkan suhu tubuh); terbukti lewat penelitian Yamazaki (dimuat dalam Jurnal Chemical and Pharmaceutical Bulletin, tahun 1988).
  • Mengurangi stress.
Tiap komponen Fitaliv ditanam dengan pola yang tepat, dipanen pada usia yang sesuai, dan diolah dengan cara modern, serta ditakar dalam komposisi yang seimbang, sehingga mutu, keamanan, dan manfaatnya terjamin. Fitaliv dikemar secara higienis dan praktis dapat diseduh dengan air hanyat ataupun dingin, rasanya pun enak, dapat dinikmati siapa saja dan dimana saja.

Pada Setiap Sachet Fitaliv Mengandung:
Curcuma Xanthorriza (temulawak), yang berfungsi:
Temulawak - Curcuma xanthorriza
1. Mempunyai efek antivirus Hepatitis.
2. Menjaga kesehatan liver (hati) secara keseluruhan, yaitu dengan menormalkan kadar SGPT dan SGOT.
Sebuah penelitian di klinik Hepatogastroenterologi di Rumah Sakit Surabaya dilakukan untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak Curcuma Xanthorriza 1,2 gram/hari dalam menormalkan kadar SGPT dan SGOT selama 12 hari.
Efek Pemberian Curcuma Xanthorriza dalam menormalkan kadar SGPT dan SGOT
*infografik*
Hasil penelitian:
70% pasien kadar SGPT-nya turun dan menjadi normal.
82% pasien kadar SGOT-nya turun menjadi normal.
Penelitian diatas diperkuat dengan hasil uji klinis terhadap 38 pasien gangguan hati dengan angka SGPT dan SGOT di atas normal. Seluruh pasien diberi terapi kurkumin selama 14 hari mengalami penurunan nilai SGOT 2,89 kali dan SGPT 3,28 kali (Farmacia Edisi November 2006).
3. Mengurangi kadar kolesterol darah dan hati.
4. Mencegah terbentuknya batu empedu.
Kurkuminoid temulawak berkhasiat meningkatkan sekresi empedu. Selain itu, pada tahun 2006 terbukti minyak atsiri temulawak terdiri atas 32 komponen yang secara umum bersifat meningkatkan produksi getah empedu dan mampu menekan pembengkakan jaringan, ungkap Prof. Dr. Sidik, Universitas Padjadjaran Bandung (Farmacia Edisi Desember 2006, halaman : 72).
5. Mengurangi gejala sakit maag.
6. Mempunyai efek antiradang.
7. Meningkatkan vitalitas tubuh akibat kelelahan.
8. Menurunkan demam.
Curcuma Domestica (kunyit), yang berfungsi:
Kunyit - Curcuma Domestica
1. Membantu mengatasi gejala sakit maag.
2. Penelitian Thamlikitkul V, Bunyapraphatsara N, Dechatiwongse T, Teerapong S, Chantrakul C, Thanaveerasuwan T, Nimitnon S, Boonroj P, Punkrut W, Gingsungneon V, dimuat dalam dalam Journal of Medical Association Thailand, 1989, (11) : 613 – 620. Mereka menguji efektivitas ekstrak Curcuma domestica terhadap 80 orang penderita gastritis selama 7 hari.
Efektivitas Curcuma domestica dalam meredakan sakit maag
*infografik*
Hasil penelitian:
  • 87% dari 39 pasien yang mengonsumsi kapsul berisi ekstrak Curcuma domestica sembuh dari gastritis.
  • 53% dari pasien yang diberi plasebo hanya mengalami perbaikan gejala.
3. Sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi dan memperbaiki kerusakan pada sel hati, sehingga mempercepat penyembuhan Hepatitis.
4. Mengurangi gejala peradangan, sesak nafas, gusi bengkak, keputihan, haid tidak lancar.
5. Mempunyai efek antioksidan, antibaktei, antikolesterol, anti HIV, antitumor, antiradang sendi rematik.
6. Memiliki efek antispasmodik, sehingga dapat mengurangi diare.
7. Mengatatasi gatal-gatal, eksim, dan kulit bengkak.

Crude Centella Asiatica (antanan), yang berfungsi:
Antanan atau pegagan - Centella asiatica
1. Membantu proses penyembuhan Hepatitis dan Sirosis hati.
Beberapa penelitian menunjukkan, Antanan (Centella asiatica) mengandung asiaticoside yang bertindak sebagai pembuang racun (detoks) dari hati. Dengan terbuangnya racun (toksin), sel-sel hati dapat beregenerasi dengan baik, sehingga pengerasan hati teratasi dan sel-sel hati lebih cepat pulih. Pada kasus sirosis ringan, perbaikan sel hati ditandai dengan menurunnya SGOT dan SGPT. Pada kasus sirosis berat, justru SGOT dan SGPT cenderung normal, perbaikan sel hati terlihat dari menurunnya angka Gamma GT.
2. Meringankan gejala sakit maag.
3. Meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan melancarkan peredaran darah.
Cesarone MR, Belcaro G, Nicolaides AN melakukan penelitian terhadap 87 pasien berumur rata-rata 56 tahun yang didiagnosa mengalami plak arteri karotis (plak di arteri yang menuju ke otak) dan beresiko mengalami lesi (luka) otak selama setahun (Angiology, 2001, 52:19 – 25).
Efek Pemberian Ekstrak Centella Asiatica Terhadap Penurunan Angka Kejadian Lesi Otak
*infografik*
Hasil penelitian:
  • 20% pasien yang diberi plasebo mengalami lesi otak.
  • Hanya 7% pasien yang mengonsumsi ekstrak Centella asiatica 60 mg 3 kali sehari yang mengalami lesi otak.
4. Membantu menormalkan tekanan darah.
5. Mendukung kerja sistem sarah dan mengatasi insomnia dan gejala stres.
6. Membantu penyembuhan syphilis, epilepsy, ulkus lambung, diare, demam, dan radang sendi rematik.
7. Meningkatkan daya ingat (memori) dan stamina tubuh.
8. Menurut penelitian, Centella asiatica mengandung senyawa triterpenoid yang dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.
Kandungan Nutrisi Fitaliv:
  • Ekstrak Curcuma xanthorriza (Temulawak), setara dengan 1,5 gr rimpang segar.
  • Ekstrak Curcuma domestica (Kunyit), setara dengan 2,5 gr rimpang segar.
  • Ekstrak Crude Centella asiatica (Antanan), setara dengan 6,5 gr herba segar.
  • Sukrosa dan zat lainnya.
Fitaliv Tersedia Dalam Kemasan :
  • FitA-Liv isi 6 sachet (FL-6)
  • FitA-Liv isi 25 sachet (FL-25)
Dosis Penggunaan Fitaliv :
  • Pencegahan dan pemeliharaan : 1×1 sachet/hari
  • Pengobatan : 3×1 sachet/hari
  • Satu sachet dilarutkan dalam 1 gelas (200 ml) air matang
  • Agar terasa lebih segar, larutkan dalam air dingin.

Tanya Jawab Tentang Fitaliv
1. Apa itu FitA-Liv?
FitA-Liv adalah minuman kesehatan sehari-hari berbentuk serbuk instan untuk menjaga kesehatan dan mengandung kombinasi tiga herbal asli Indonesia dalam bentuk ekstrak yaitu: Curcuma xanthorriza (temulawak)  setara dengan 1,5 gram rimpang segar, Curcuma domestica (kunyit) setara dengan 2,5 gram rimpang segar dan Centella asiatica (antanan/pegagan) setara dengan 6,5 gram herbal segar.
2. Apa manfaat masing-masing komponen FitA-Liv?
Manfaat masing-masing komponen FitA-Liv adalah:
Curcuma xanthorriza (temulawak):
  • Berfungsi sebagai pelindung kerusakan hati. Kurkumin yang berasal dari Curcuma xanthorriza dan Curcuma domestica yang terdapat dalam FitA-Liv dapat melindungi dan memperbaiki kerusakan pada sel hati. Kerusakan hati tersebut dapat dinilai dari perubahan kadar SGPT dan SGOT. Penelitian di klinik Hepatogastroenterologi di rumah sakit Surabaya menunjukan efektivitas ekstrak Curcuma xanthorriza terhadap pasien hepatitis, ditemukan lebih dari 80% pasien penderita hepatitis mengalami perbaikan yang ditandai dengan penurunan kadar SGPT dan SGOT.
  • Mempunyai efek antiradang.
  •  Mengurangi kadar kolesterol darah dan hati.
  • Mencegah terbentuknya batu empedu.
  •  Meningkatkan vitalitas tubuh akibat kelelahan.
  •  Menurunkan demam.
Curcuma domestica (kunyit):
  • Membantu mengatasi gastritis. Penelitian yang dilakukan oleh Thamlikitkul V dkk, menunjukkan lebih dari 87% pasien penderita gastritis yang mengonsumsi Curcuma domestica sembuh dari gastristis (Journal of Medical Association, 1989).
  • Sebagai pelindung sel hati, yaitu melindungi sel hati dari kerusakan yang disebabkan oleh virus hepatitis.
  • Mengurangi gejala peradangan, gusi bengkak, keputihan, haid tidak lancar.
  • Sebagai antioksidan, antibakteri, antikolesterol, anti HIV, antitumor.
  • Memiliki efek antispasmodik (kram perut), sehingga dapat mengurangi diare.
Centella Asiatica (antanan/pegagan):
  • Membantu proses penyembuhan hepatitis.
  • Meringankan gejala sakit maag.
  • Meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan melancarkan peredaran darah.
  • Membantu menormalkan tekanan darah.
  • Mendukung kerja sistem saraf, mengatasi insomnia dan gejala stress.
  • Membantu penyembuhan syphilis, epilepsi, ulkus lambung, diare, demam dan radang sendi rematik.
  • Meningkatkan daya ingat dan stamina tubuh.
3. Bagaimana mekanisme kerja FitA-Liv dalam mencegah dan mengobati hepatitis dan penyakit maag (gastritis)?
Mekanisme kerja FitA-Liv dalam mencegah dan mengobati hepatitis dan penyakit maag (gastritis) adalah sebagai berikut:
Hepatitis:
  • FitA-Liv diserap oleh usus halus melalui peredaran darah dan dialirkan menuju ke hati.
  • FitA-Liv yang mengandung kurkumin dari Curcuma domestica dan Curcuma xanthorriza akan meningkatkan produksi cairan asam empedu yang diperlukan untuk menghambat produksi enzim Cytochrom P450. Produksi enzim Cytochrom P450 yang menurun menyebabkan kematian virus oleh karena enzim Cytochrom P450 merupakan makanan virus hepatitis.
  • FitA-Liv berfungsi sebagai pelindung hati dan memperbaiki fungsi sel hati. FitaA-Liv berfungsi pula untuk pemulihan hepatitis yang ditandai dengan penurunan kadar SGOT dan SGPT.
Gastritis:
  • FitA-Liv mengandung kurkumin bersifat basa, dapat menetralisir asam lambung, meringankan gejala sakit maag, yaitu: mual, mulas, perih, kembung.
  • FitA-Liv membantu menyembuhkan peradangan. Komponen minyak atsiri dalam Curcuma xanthorriza dan Curcuma domestica serta senyawa asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside dan brahmoside dalam Crude Centella asiatica memiliki efek antiradang. Apabila diminum secara rutin akan sangat efektif bekerja menutupi luka pada dinding lambung.
4. Berapa dosis penggunaan FitA-Liv dan bagaimana cara penyajiannya?
Dosis penggunaan FitA-Liv:
  • Pencegahan & pemeliharaan : 1-2 sachet/hari
  • Pengobatan : 3-6 sachet/hari
Cara penyajian: Satu sachet FitA-Liv dilarutkan dalam 1 gelas (200 ml) air hangat/air es. FitA-Liv dapat diminum kapan saja, sebagai minuman keseharian.
5. Apa keunggulan FitA-Liv dibandingkan dengan produk minuman tradisional herbal lainnya?
Keunggulan FitA-Liv sebagai minuman keseharian, dibandingkan dengan produk minuman tradisional herbal lainnya adalah:
  • Semua bahan alami dalam FitA-Liv, yaitu Curcuma Xanthorriza, Curcuma Domestica dan Crude Centella Asiatica ditanam dengan pola yang tepat dan dipanen pada usia yang tepat agar kandungan zat berkhasiat menjadi optimal. Komposisi yang seimbang dan cara pengolahan yang modern, menyebabkan mutu dan keamanan FitA-Liv terjamin.
  • FitA-Liv dikemas secara higienis dan praktis, dapat diseduh dengan air hangat ataupun dingin, rasanya enak, dapat dinikmati siapa saja dan di mana saja.
  • FitA-Liv sangat aman dan baik untuk yang sehat, sangat membantu mereka yang terserang sakit maag dan hepatitis.
6. Apa manfaat lain FitA-Liv?
Manfaat lain dari FitA-Liv adalah:
  • Meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan melancarkan peredaran darah.
  • Mengembalikan vitalitas tubuh akibat kelelahan.
  • Memiliki efek antiradang/antiinflamasi, sehingga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri saat menstruasi, mencegah dan mengatasi pegal-pegal.
  • Mengatasi beberapa penyakit infeksi, seperti demam thypus, infeksi tenggorokan, diare dll.
  • Mencegah masuk angin.
  •  Menurunkan demam.
  • Mengurangi stress dll.
7. Apakah FitA-Liv aman bila dikonsumsi dengan obat dokter?
FitA-Liv dipastikan aman dikonsumsi dengan obat dokter, karena semua bahan yang terdapat dalam FitA-Liv adalah ekstrak herbal alami yang tidak akan berinteraksidengan bahan kimiawi dalam obat.
8. Apakah FitA-Liv dapat mengatasi sakit maag kronis, dan bagaimana cara kerjanya?
Sakit maag/gastritis adalah peradangan lambung yang disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan, di samping mekanisme pertahanan dinding lambung yang tidak berfungsi dengan baik. Maag kronis dapat menyebabkan luka pada dinding lambung. Luka tersebut apabila terkena asam lambung walaupun dalam jumlah sedikit akan terasa sangat perih. FitA-Liv dapat membantu mengatasi gastritis kronis. Penjelasan dapat dibaca di nomor 3, tentang mekanisme kerja FitA-Liv di lambung.
9. Apakah FitA-Liv dapat mengatasi pengerasan hati, dan bagaimana kerja FitA-Liv?
FitA-Liv dapat membantu mengatasi pengerasan hati (sirosis). Manfaat ini dibuktikan dalam beberapa penelitian, di mana antanan (Centella asiatica) mengandung bahan aktif asiaticoside yang bertindak sebagai pembuang racun dalam hati. Terbuangnya racun dari hati, mengakibatkan sel hati dapat beregenerasi dengan baik. Hal ini yang menyebabkan pengerasan hati dapat teratasi.
Pada kasus pengerasan hati ringan, perbaikan sel hati ditandai dengan menurunnya SGOT dan SGPT, sedangkan pada kasus pengerasan hati berat, SGOT dan SGPT cenderung mendekati normal. Selain itu perbaikan pengerasan hati dapat terlihat dari penurunan angka Gamma GT.
10. Apakah FitA-Liv dapat mencegah dan mengatasi masalah batu empedu, dan bagaimana kerja FitA-Liv?
Empedu terbentuk dari kolesterol dan garam empedu. Jika konsentrasi kolesterol jauh lebih tinggi daripada garam empedu, maka dapat terbentuk batu empedu di saluran empedu.
FitA-Liv dapat membantu mencegah dan mengatasi masalah batu empedu dengan cara meningkatkan produksi dan sekresi cairan empedu. Proses ini dapat mengimbangi jumlah kolesterol yang masuk ke dalam kantong empedu. Proses ini yang menjelaskan tidak terbentuknya batu empedu dan batu empedu yang sudah ada dapat dikikis, oleh karena batunya larut kembali.
11. Apakah FitA-Liv dapat mengatasi diare, dan bagaimana kerja FitA-Liv?
Diare termasuk penyakit saluran cerna yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB) yang cair atau setengah cair dengan frekuensi lebih dari 4 kali dalam sehari. Frekuensi BAB yang sering ini disebabkan oleh gerakan usus yang berlebihan.
FitA-Liv dapat mengatasi diare, karena ekstrak Curcuma domestica dalam FitA-Liv bersifat antispasmodik (mengurangi gerakan usus), sehingga akan sangat efektif menurunkan frekuensi buang air besar. Penderita diare juga disarankan meningkatkan asupan cairan untuk mengganti cairan yang keluar bersama kotoran.
12. Apakah FitA-Liv dapat mengatasi penyakit demam thypus?
Demam thypus adalah penyakit saluran cerna akibat infeksi Salmonella typhi dengan salah satu gejala yaitu demam tinggi.
FitA-Liv dapat membantu mengatasi demam thypus, dengan cara membunuh bakteri penyebab thypus. Senyawa xanthorizol yang terdapat dalam Curcuma xanthorriza dapat membunuh beberapa bakteri yang dapat menginfeksi manusia, termasuk bakteri penyebab thypus, Salmonella typhi. Pemberian Fita-Liv sangat membantu pengobatan dokter untuk penyembuhan penyakit thypus.
13. Apakah FitA-Liv dapat digunakan untuk meringankan radang tenggorokan?
FitA-Liv dapat digunakan untuk meringankan radang tenggorokan, karena senyawa xanthorizol yang terdapat dalam Curcuma xanthorriza memiliki efek antibakteri yang dapat membunuh beberapa bakteri patogen, termasuk bakteri yang biasa menginfeksi tenggorokan. Senyawa germakron yang terdapat dalam Curcuma xanthorriza memiliki efek menurunkan panas. Pemberian Fita-Liv bermanfaat pula pada seseorang yang mengalami radang tenggorokan disertai panas.
14. Apakah FitA-Liv dapat mencegah flu?
Penyakit flu disebabkan oleh virus. FitA-Liv mengandung kandungan kurkumin dalam Curcuma xanthorriza dan Curcuma domestica dapat membunuh virus. Hal ini yang menyebabkan penyembuhan penyakit flu lebih cepat. Selain itu FitA-Liv sangat cocok digunakan untuk mencegah flu, karena kandungan kurkumin dalam Curcuma xanthorriza dan Curcuma domestica dapat mengembalikan selera makan, sehingga stamina tidak turun.
15. Apakah konsumsi FitA-Liv dapat mencegah dan mengatasi masuk angin?
Masuk angin yang sering dikeluhkan orang awam penyebabnya adalah gastritis. Gastritis sering menyebabkan pengumpulan gas di dalam lambung yang disebut masuk angin. FitA-Liv dapat mencegah masuk angin, karena adanya penyembuhan sakit maag. Penyembuhan itu dipercepat karena FitA-Liv memiliki kandungan minyak atsiri dari Curcuma xanthorriza yang bersifat karminatif, yaitu dapat mengeluarkan gas dari saluran cerna, sehingga akan mengurangi perut kembung.
16. Apakah FitA-Liv dapat membantu terapi demam berdarah?
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue. FitA-Liv mengandung kandungan senyawa germakron dalam ekstrak Curcuma xanthorriza yang dapat membunuh virus dengue. Matinya virus dengue menyebabkan suhu tubuh turun.
Mempercepat penyembuhan demam berdarah pemberian FitA-Liv harus diikuti pemberian cairan elektrolit seperti oralit, cairan gula-garam, jus buah atau susu.
17. Apakah FitA-Liv boleh dikonsumsi oleh anak-anak? Berapa dosis yang dianjurkan?
FitA-Liv sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak, terutama untuk menjaga organ hati dan lambung yang sering terganggu akibat jajan sembarangan dan makan tidak teratur.
Adapun kerja komponen FitA-Liv yang bermanfaat bagi anak-anak adalah:
  • Ekstrak Curcuma xanthorriza dan ekstrak Curcuma domestica bersifat meningkatkan nafsu makan. Fakta ini diperkuat oleh Kabelan Kunia, M.Si dari Pusat Bioteknologi ITB, yang menyatakan bahwa ekstrak temulawak berkhasiat meningkatkan nafsu makan pada anak.
  • Curcuma xanthorriza dapat membunuh cacing. Hal ini telah diteliti oleh Bendryman dkk. tahun 1996.
  • Centella asiatica mengandung senyawa triterpenoid yang dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan konsentrasi. Selain itu juga mengandung senyawa asiaticoside yang menguatkan jaringan kulit, kuku, rambut dan memperkuat jaringan ikat pada tulang. Dosis yang dianjurkan adalah 1-3 sachet perhari.
18. Apakah FitA-Liv boleh dikonsumsi oleh wanita hamil atau menyusui? Berapa dosis yang dianjurkan?
FitA-Liv sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui.
  • Bagi wanita hamil, FitA-Liv bermanfaat untuk meningkatkan stamina dan memperlancar aliran darah pada tali pusat, sehingga nutrisi ke janin optimal.
  • Sementara bagi wanita menyusui, FitA-Liv dianjurkan untuk dikonsumsi karena memberikan efek memperlancar sekresi ASI.
Dosis yang dianjurkan adalah 1-3 sachet perhari.
19. Bagaimana pengalaman Mitra TARA yang sudah merasakan manfaat FitA-Liv?
Pengalaman Prof. Dr. A. Purba (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung) mengonsumsi FitA-Liv dan memberi pengobatan hepatitis kepada pasien yang bernama Dicky Mahendra.
Saya (Prof. Purba) dan keluarga sudah bertahun – tahun secara rutin minum FitA-Liv. Saya setiap memberi kuliah atau bepergian jarak jauh selalu menyediakan FitA-Liv yang sudah diseduh di dalam botol minuman. Tujuannya kalau terjadi keterlambatan jadwal makan maka dengan minum FitA-Liv tidak merasa lambung perih atau bahkan dapat mencegah sakit maag. Kebetulan walaupun saya sering terlambat makan tidak merasakan sakit maag.
Pengalaman selanjutnya pemberian FitA-Liv.
Pada saat mewabah penyakit Hepatitis di Bandung khususnya pada mahasiswa Universitas Parahyangan Bandung, salah seorang pasien bernama Dicky Mahendra (17 tahun) datang dengan keluhan panas sudah 4 hari, mual dan badan terasa lemas disertai mata kuning (sclera). Oleh karena saya mencurigai ke arah hepatitis, saya menyuruh periksa lab dan hasilnya menunjukkan kadar SGPT dan SGOT sangat tinggi yang menunjukkan indikasi Dicky menderita hepatitis (hasil lab dari Laboratorium Pramita tercantum pada tabel di bawah). Kemudian saya memberikan FitA-Liv 3 x 2 sachet/hari dan disertai anjuran istirahat total, mengurangi makanan yang berlemak serta banyak mengonsumsi makanan yang manis.
Setelah pemberian FitA-Liv selama 8 hari, kondisi pasien semakin membaik dan untuk meyakinkan perbaikan fungsi hatinya, saya menyuruh Dicky kembali ke Laboratorium Pramita untuk mengecek SGOT dan SGPT. Hasil laboratorium sangat menggembirakan, kadar SGOT dan SGPT darah Dicky menurun drastis. Ibu Dicky pun sangat gembira, karena teman-teman Dicky yang terkena hepatitis harus dirawat di rumah sakit dan membutuhkan waktu beberapa minggu agar kadar SGOT dan SGPT mengalami penurunan.
Setelah pemberian FitA-Liv selama satu setengah bulan, kadar SGOT dan SGPT dari Dicky mendekati normal. Untuk penyembuhan selanjutnya, saya menganjurkan Dicky untuk terus minum FitA-Liv dengan dosis yang sama selama 1 tahun agar kondisi kesehatannya benar-benar pulih.
Gambaran perubahan perbaikan fungsi hati Dicky berdasarkan pemeriksaan di Laboratorium Pramita Bandung (Kadar SGOT dan SGPT darah Dicky). hasil lab SGOT dan SGPT dicky mahendra
Berdasarkan pengalaman di atas, saya yang berprofesi sebagai dokter percaya dan yakin dengan pemberian FitA-Liv dapat mencegah dan mengobati gastritis serta cepat menyembuhkan penyakit hepatitis.
  •  http://sirosishati.com
  • Terapi sel punca (stem cell) untuk mengganti hati yang rusak akibat pengerutan hati atau sirosis kini sedang giat dikembangkan di China. Dengan terapi ini, hati yang rusak dihidupkan kembali sehingga dapat berfungsi normal meski tanpa dilakukan transplantasi hati. Selama ini, transplantasi hati menjadi pilihan terbaik bagi pasien kanker hati atau sirosis hati yang sudah dalam stadium akhir. Akan tetapi, faktor utama yang membatasi terapi ini adalah terbatasnya jumlah donor dan biaya yang sangat mahal, mencapai miliaran rupiah.
    Di dunia international, sejak beberapa puluh terakhir terus diteliti alternatif lain pencangkokan hati dengan sel punca. Terapi ini bertujuan untuk menggantikan sel atau organ yang rusak dengan sel-sel baru yang berasal dari sel punca.
    Sel punca merupakan sel primitif yang memiliki kemampuan memperbaharui diri menjadi berbagai fungsi jaringan sel maupun organ. Oleh karena itu, dalam dunia medis sel ini disebut dengan sel multi fungsi.
    Berbeda dengan sel dewasa, seperti sel otot jantung atau sel darah merah, sel punca bisa tumbuh kembang melalui proses pembelahan sel dan bisa dikembangbiakan di laboratorium menjadi jutaan sel.  Sel ini juga bisa berkembang menjadi jenis sel tertentu dengan fungsi khusus pada jaringan atau organ yang ditempatinya.
    Misalnya, jika disuntikkan ke hati, sel ini bisa menuju jaringan rusak lalu berubah menjadi sel pembuluh darah hati atau organ hati baru.
    China merupakan salah satu negara yang terus mengembangkan metode ini. Menurut Prof.dr.Wang Rong Hua, dari Rumah Sakit Modern Guangzhou, China, dalam 3 tahun terakhir ini sudah 30 pasien kanker hati yang diterapi dengan metode sel punca dengan hasil yang baik.
    "Untuk mengobati hati, sel punca diambil dari sumsum tulang atau sel darah. Pembiakan lalu dilakukan di luar tubuh (in vitro) kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh melalui pembuluh arteri hati karena pembuluh ini adalah pemasuk nutrisi sehingga hasilnya lebih efektif," katanya dalam acara seminar Naturopathi yang diadakan di RS Masmitra, Pondok Gede, Bekasi, Rabu (1/6/2011) .
    Ia menjelaskan, terapi sel punca relatif lebih murah dan tidak menimbulkan komplikasi. "Lukanya juga lebih kecil dan risiko penolakan tubuh tidak terjadi karena selnya diambil dari tubuh sendiri," katanya.
    Keberhasilan
    Sejauh ini di Guangzhou, menurut Wang pasien sirosis hati yang melakukan terapi sel punca memperoleh hasil yang baik. "Dari 30 kasus, 22 pasien sirosis fungsi hatinya terus membaik setelah 12 minggu pasca terapi dan tidak ada lagi cairan di perut," katanya.
    Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat keberhasilan terapi sel punca, antara lain lamanya penyakit yang diderita, faktor usia, dan ada tidaknya riwayat penyakit lain.
    "Makin muda usianya, makin besar peluang kesembuhannya. Namun untuk sirosis hati, jika ditemukan ada tumor atau kanker terapi sel punca tidak kami lakukan," imbuhnya.
    Metode sel punca pada sirosis hati stadium akhir harus dilakukan dengan dua kali pengambilan sel punca. "Bila satu kali pembiakan belum tentu semua sel bisa dipakai," katanya.
    Dalam satu kali terapi, disuntikkan 100 juta sel punca baru. Biaya satu kali terapi, termasuk pembiakan dan penyuntikan kembali mencapai 60.000 RMB (Yuan) atau sekitar Rp 780 juta.
    Sel punca yang diambil dari embrio menurut Wang sebenarnya memberikan hasil lebih baik, namun sampai saat ini penggunaannya masih terganjal etika karena mengambil sel dari embrio hidup dan bernyawa.
     

Post a Comment

 
Top