0
Oke sekarang lagi marak online shop.. maka dari itu perlunya kita filter apakah ide online shop kita akan bisa menjadi besar dan profitable ?? berikut ini ada beberapa hal yang bisa di jadikan filter untuk ide online shop anda

a.)    Jumlah Rata-Rata Order Per Customer Per Sekali Belanja Adalah 200 Ribu Atau Lebih. + 5 Point
Kira-kira jika anda berjualan barang/jasa tersebut, rata-rata order per customer per sekali belanja adalah 200 ribu atau lebih. Jadi mereka menghabiskan minimal 200 ribu sekali belanja ke online shop anda.
Patokannya bukan jumlah berapa item yang dibeli. Namun, total berapa uang yang dihabiskan per sekali belanja. Bisa saja mereka beli banyak barang (misal lebih dari 5 item), namun karena harga per item murah, jadi total harganya kurang dari 100 ribu.
Kita mencari ide usaha yang memiliki tiap penjualan jika dijumlahkan, rata-rata customer akan menghabiskan 200 ribu atau lebih per sekali belanja ke online shop kita. Tidak termasuk ongkos kirim.
b.)     Laba Kotor Per Penjualan Adalah 20% Atau Lebih. +5 Point
Saya kadang melihat ada online shop yang demi memenangkan persaingan, rela memangkas margin labanya sampai hanya untung 5 ribu rupiah per item.
Kalau dihitung-hitung, 5 ribu per item itu menurut saya masih rugi. Bila dipotong biaya pulsa, biaya internet, listrik, biaya packing barang, biaya transportasi, dll, dsb, laba yang hanya 5 ribu per item itu menurut saya jualan social. Jualan yang nirlaba, makanya social. :)
Laba tipis itu dibenarkan bila anda baru penetrasi pasar dan demi menggaet pelanggan baru, anda menggunakan strategi turunin harga. Jika pelanggan sudah banyak, harga sedikit demi sedikit dinaikkan. Tidak enaknya, bisnis model yang seperti ini harus kuat modal. Jika tidak kuat modal, biasanya akan cepat tutup online shopnya.
Atau strategi ini bisa digunakan jika anda jualan grosir. Walaupun laba tipis, tapi quantitynya banyak dan pelanggan sering repeat order. Model seperti ini mirip seperti jualan pulsa. Laba tipis, tapi perputaran cepat. Hitungan akhirnya masih laba juga.
Tapi buat bisnis pada umumnya patokan saya, rata-rata laba kotor per penjualan adalah 20% atau lebih.
Hitungan kasarnya, 10% untuk biaya-biaya. 10%nya lagi adalah laba bersih yang bisa diputar lagi, atau diambil sebagian untuk dinikmati.
c.)     Para Penjual Besarnya Terpecah-Pecah. Tidak Ada Satu Penjual Yang Memonopoli. +2 Points
Karena kita pemain baru, alangkah baiknya kita masuk pasar yang entry barriernya tidak terlalu susah. Kita cari pasar yang tidak dikuasai oleh satu atau dua penjual besar yang memonopoli pasar.
Ciri-cirinya,  hasil search di google untuk keyword-keyword utama di pasar tersebut tidak dikuasai oleh satu penjual saja.
Misal pasar yang tidak dimonopoli adalah pasar busana muslim, pasar baju anak, pasar obat herbal, dll.
Jika kita search di google dengan keyword yang berkaitan dengan, katakanlah, ‘Baju Anak’, akan ada banyak penjual baju anak yang bisa kita pilih. Tidak ada satu penjual yang memonopoli pasar baju anak. Semua orang bisa masuk ke pasar ini dan berjualan baju anak secara online. Kita bisa membuat sebuah situs dan berusaha ranking di keyword ‘baju anak’ di google.co.id.
Ini artinya jika anda masuk ke pasar yang terbuka seperti ini, anda masih bisa berkesempatan menjalankan sebuah online shop yang profitable dan bertahan lama.
d.)    Para Pembelinya Bersifat Repeat Order. +3 Points
Barang/Jasa yang akan anda jual diperlukan berkali-kali oleh para pembeli. Jadi mereka akan membeli berkali-kali juga dari Online Shop anda. Menjual barang/jasa yang bersifat langganan.
Contoh dari usaha yang pembelinya bersifat repeat order adalah obat herbal. Mungkin kali pertama hanya membeli madu, tapi lain kali kembali lagi membeli vitamin supplemen, ketiga kali kembali lagi membeli habbatus sauda, kali ke empat membeli madu lagi, dst.
e.)    Para Pembelinya Bersifat Membeli Multiple Item Dalam Sekali Belanja. +1 Point
Contoh dari usaha seperti ini adalah jualan kosmetik. Biasanya tidak hanya membeli lipstick, tapi juga bedak, parfum, body lotion, shampoo, dll. Jadi sekali beli bisa beberapa item sekaligus.
Contoh usaha obat herbal juga berlaku tuk point ini.
f.)     Apakah Anda Bisa Memberikan Nilai Tambah Yang Beda Pada Persaingan Saat Ini? +5 Points
Jangan memasuki sebuah persaingan usaha jika anda tidak bisa memberikan nilai tambah baru bagi pelanggan.
Nilai tambah baru ini adalah kualitas/fitur yang akan membuat pelanggan lebih memilih membeli kepada anda dari pada beli ke saingan anda.
Nilai tambah baru bisa berupa harga lebih murah, rasa lebih enak, garansi lebih lama, pengiriman lebih cepat, lebih tahan lama, lebih irit bahan bakar, dll dst.
Apapun itu yang bisa memberikan keutamaan pada usaha anda bila dibandingkan dengan pesaing anda.
Sekali lagi, jangan memasuki sebuah persaingan usaha jika anda tidak bisa memberikan nilai tambah baru bagi pelanggan.
g.)    Barang/Jasa Yang Anda Jual Bersifat Susah Dicari, Atau Perlu Usaha Lebih Untuk Membelinya. +4 Points
Jangan berjualan sesuatu yang orang bisa mudah membeli didepan rumah mereka. Jual sesuatu yang orang perlu usaha lebih untuk membelinya, misal harus pergi ke pasar dulu, atau barangnya hanya ada didaerah tertentu saja.
Barang-barang seperti ini laku dijual secara online. Karena para pembeli susah membelinya secara offline.
h.)    Mempunyai Musim Khusus Dimana Barang Akan Laku Keras. +3 Points
Contohnya baju muslim, kue kering, parcel, pada saat Ramadhan akan laku sekali. Online shop yang berjualan barang-barang tersebut bisa kebanjiran order pada saat Ramadhan tiba.
Musim disini tidak harus musim lebaran, bisa juga musim kenaikan kelas (mainan anak, seragam), musim valentine (kue coklat, pernak pernik), dll.
i.)      Mempunyai Banyak Tipe Barang Yang Bisa Dijual. +3 Points
Banyak tipe barang yang bisa dijual berarti banyak kemungkinan terjadinya penjualan. Bisa juga berarti repeat order.
Contohnya untuk point ini adalah jualan perlengkapan bayi. Ada banyak barang kebutuhan bayi yang bisa dijual. Dari popok, susu, botol susu, stroller, baby box, dll.
Itu berarti banyak kemungkinan terjadinya penjualan.
j.)      Jualan Barang-Barang Yang Eksklusif. +5 Points
Maksudnya disini adalah berjualan sesuatu yang tidak banyak orang berjualan barang tersebut. Barang yang dijual bukan karena masalah harga lagi, namun lebih ke masalah brand, cita rasa, style.
Bukan menjual sesuatu yang umum dipakai dimana-mana.
Misal dari barang ini adalah, produk dari Apple seperti Ipad, Iphone, Mac.
k.)    Apakah Ada Persaingan? +4 Points
Kok persaingan penting? Jelas penting. Bagi seorang pemula, lebih mudah kalau kita masuk ke pasar yang jelas-jelas profitable > yaitu pasar yang ada persaingannya.
Jika ada persaingan berarti ada profit yang bisa dihasilkan di pasar tersebut. Ada orang yang sudah terbukti berhasil duluan disitu.
Kita tinggal masuk ke pasar tersebut, dan memberi nilai tambah bagi para pelanggan yang tidak bisa diberikan oleh pemain lama.
l.)      Rata-Rata Barang Yang Dijual Beratnya Dibawah 2kg. +1 points
Karena online, maka akan ada unsur biaya kirim/ongkos kirim. Jika barang yang dijual berat dan besar orang akan malas untuk membeli secara online karena mahal di ongkos kirim, sehingga jumlah penjualan menjadi sedikit.
Kalaupun ada yang beli, kita yang akan repot packing barang tersebut dan mengirimkannya via jasa ekspedisi. Belum nanti masalah asuransi dan retur barang.
Lebih baik cari yang ringan-ringan saja. 5 kilo gram berat per item menurut saya sudah lumayan berat.
m.)  Jumlah Pencarian Perbulan Dari 3 Keyword Utama Nilainya Lebih Besar Dari 15.000 Visitor. +3 points
Agak teknis nih pembahasan point ini. Tapi jangan khawatir :) tutorial dirumah awan full gambar n video. Kalau masih kurang jelas, bisa email saya di alfan[at]rumahawan.com
Oke. Tuk ngecek berapa jumlah pencarian perbulan dari sebuah keyword, anda harus punya akun di google adwords dulu (jika belum punya, silakan daftar di http://adwords.com).

Thanks to
rumahwawan.com

Post a Comment

 
Top