0

Populasi kambing etawa Kulon Progo 250 ekor

Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Populasi kambing peranakan etawa di wilayah Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai 250 ekor per tahun.

"Untuk kelompok peternak kambing peranakan etawa (PE) yakni "Sadewa" dalam satu tahunnya mencapai 250 ekor dan populasinya terus berkembang setiap tahunnya," kata Seksi Kesehatan Hewan Ternak Girimulyo, Jumaryanto di Kulon Progo, Kamis. 

Ia mengatakan, harga kambing etawa beberapa tahun ini mengalami penurunan khususnya untuk kelas B dan C. Untuk kambing PE kelas C hanya mencapai Rp1 juta hingga Rp1,5 juta, dan kambing PE kelas B sebesar Rp2 juta hingga Rp3 juta.

"Harga kambing ditentukan oleh penampilan kambing, mulai dari bulu, tanduk dan berat badan. Selain itu masih ditentukan lagi oleh jenis induknya," kata Jumaryanto.

Selain dijual ke pasar hewan, kata Jumaryanto, peternak Girimulyo melakukan pemerahan susu kambing PE untuk menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan peternak.

"Peternak memerah susunya untuk dibuat susu bubuk kambing etawa. Harganya sangat menjanjikan yakni Rp10 ribu per ons. Sedangkan susu segar kambing PE yakni Rp20 ribu per liternya," kata dia.

Pemasaran susu bubuk etawa ke pasar lokal, beberapa pelanggan di Bandung, Jawa Barat dan Semarang, Jawa Tengah. Saat ini, pemasarannya masih menggunaan cara tradisional yakni dari mulut ke mulut.

"Semoga susu bubuk etawa Girimulyo dapat dikenal masyarakat , dan permintaan semakin meningkat. Kami juga akan melakukan perbaikan manajemen peternakan supaya susu etawa yang dihasilkan memiliki kualitas bagus," kata dia.

Kata dia, kelompok Sadewa pernah mendapatkan bantuan kambing etawa dari Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dinas Kepenak) Kulon Progo sebanyak 16 ekor. Bantuan ini, sangat membantu perekonomian peternak Sadewa.

"Bantuan kambing itu diperihara anggota peternakan Sadewa, kemudian hasilnya dikelola bersama," kata Jumaryanto.
====================================
http://www.antarayogya.com/print/304335/populasi-kambing-etawa-kulon-progo-250-ekor
http://super-e.net/search/agen-susu-kefir-di-daerah-kulon-progo/
http://super-e.net/susu-kambing-etawa-gomars-terbaru

============================================
 Pemanfaatan susu kambing untuk mendukung penyediaan susu nasional perlu terus didorong. Kabupaten Sleman sebagai sentra pemeliharaan kambing peranakan Etawa di Provinsi Daerah I stimewa Yogyakarta, masyarakatnya telah melakukan pemerahan susu kambing, mengolah dan memasarkannya. Kelompok Wanita tani Etawa Agro Prima merupakan salah satu kelompok pengolah susu kambing, dengan menghasilkan produk olahan susu berupa susu bubuk, karamel dan kerupuk susu. Pada tahun 2012 kelompok Wanita tani Etawa Agro Prima mengolah susu kambing rata-rata 400 liter per hari. Susu bubuk sebagai produk utama kelompok ini, mampu diproduksi sebanyak 5,5 ton per bulan. Pemanfaatan susu kambing mampu meningkatkan pendapatan peternak, serta menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat Kabupaten Sleman. Kata kunci: Kambing PE, susu kambing, Yogyakarta

PENDAHULUAN 

PENDAHULUAN Konsumsi susu masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Konsumsi susu per kapita baru 4 kg/tahun, sedangkan konsumsi perkapita di negara maju seperti Amerika dan Jepang Iebih dari 200 kg/tahun. Di sisi lain produksi susu dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan susu Nasional. Produksi susu dalam negeri baru dapat memenuhi 30% dari kebutuhan dan 70% masih impor. Konsumsi susu didominasi susu sapi, balk dalam bentuk susu segar maupun olahan. Kambing Peranakan Etawah (PE) dikenal sebagai ternak dwiguna, yaitu penghasil daging dan susu. Kambing PE merupakan hasil persilangan antara kambing Kacang dan kambing Etawah dari India yang merupakan kambing tipe besar serta tipe perah (DEVENDRA dan BURN, 1994). Di beberapa daerah, petani belum memanfaatkan kambing PE sebagai penghasil susu. Sebagai penghasil susu, kambing PE lebih efisien dalam mengubah makanan yang berkualitas rendah menjadi air susu dibanding ternak perah Iainnya sehingga I ebih menguntungkan ( MURTIJO, 1993). Pemanfaatan susu kambing diharapkan membantu meningkatkan konsumsi susu bagi masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Kabupaten Sleman merupakan salah sentra populasi kambing PE di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Populasi ternak kambing PE dari tahun ke tahun terus bertambah, hal ini disebabkan karena minat peternak terhadap kambing PE semakin meningkat. Alasan utama peternak di kabupaten Sleman memelihara karnbing PE adalah untuk mendapatkan keuntungan dari hasil pemerahan susu disamping mendapatkan anak karnbing

BUDIDAYA KAMBING PE 
Pada umumnya peternak kambing PE di Kabupaten Sleman sudah menerapkan beberapa teknologi yang dianjurkan. Model kandang panggung telah diterapkan hampir seluruh peternak. Pakan hijauan yang diberikan pada umumnya berupa rumput dan leguminosa. Pakan penguat (konsentrat) diberikan sebagai pelengkap pakan hijauan yaitu berupa polar atau katul dan kedelai afkir. Perawatan kambing seperti memandikan dan memotong kuku secara rutin telah banyak dilakukan oleh peternak. Perkawinan kambing dilakukan dengan kawin alam, dengan keberhasilan perkawinan cukup tinggi. Kambing yang baru beranak diberi kesempatan menyusui anaknya selama 3 hari untuk memberi kesempatan anak kambing (cempe) mendapatkan kolostrum. Setelah 3 hari, susu kambing diperah sedangkan anak kambing diberi susu sapi sebagai pengganti susu induk

PRODUKSI DAN HARGA SUSU KAMBING 
Produksi susu kambing PE rata-rata adalah 1,0 - 1,5 liter/hari (GUSTIANI dan MULIJANTI, 2010). Sedangkan hasil penelitian AKA et al. (2008) menyatakan bahwa produksi susu kambing PE yang dipelihara pada kandang kelompok 1,24 kg/hari dan yang dipelihara pada kandang individu 1,01 kg/hari. Produksi susu harian pada induk kambing multipara lebih tinggi dibandingkan dengan induk primipara dan produksi terus meningkat dengan bertambahnya umur, selanjutnya menurun drastis setelah umur 7 tahun (DEVENDRA dan BURNS, 1994). Pemerahan kambing PE di kabupaten Sleman rata-rata dilakukan selama 3 bulan, dengan produksi rata-rata 0,5 - 1,0 liter/hari. Rata-rata produksi susu kambing di kabupaten Sleman 1000 liter/ hari. Harga susu kambing jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga susu sapi. Susu kambing dari peternak oleh kelompok pengolah susu dihargai Rp. 15.000, sedangkan harga susu sekitar Rp. 4.000 - Rp. 4.500. 

PENGOLAHAN SUSU KAMBING

PENGOLAHAN SUSU KAMBING Susu merupakan bahan pangan dengan sifat mudah rusak sehingga memerlukan penanganan yang cepat. Produksi susu kambing saat ini masih dalam jumlah kecil sehingga belum memungkinkan ditangani pabrik pengolahan susu. Hal ini mendorong beberapa kelompok tani di kabupaten Sleman melakukan pengolahan susu kambing. Di Kabupaten Sleman, pada tahun 2012 terdapat 5 kelompok pengolah susu kambing salah satunya adalah kelompok Wanita tani Etawa Agro Prima. Kelompok ini telah melakukan pengolahan susu kambing sejak tahun 1999 dengan bimbingan teknologi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. Pada awalnya pengolahan susu dilakukan 2 kali/minggu, dengan mengolah susu rata-rata 12 liter/ pengolahan. Pada masa tersebut peternak yang melakukan pemerahan terhadap kambingnya masih sangat terbatas dan pemasaran susu kambing masih sulit. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan susu kambing semakin meningkat. Hal ini diikuti dengan minat peternak untuk memerah susu kambing semakin tinggi pula. Pada Tahun 2012 kelompok Wanita tani Etawa Agro Prima mengolah susu kambing rata-rata 400 liter per hari. Susu kambing disamping berasal dari peternak di wilayah kabupaten Sleman juga berasal dari luar kabupaten Sleman. Asal susu kambing yang diolah kelompok Wanita tani Etawa Agro Prima tertera pada Tabel 1. Produk olahan susu kambing yang dihasilkan kelompok wanita tani Etawa Agro Prima adalah susu bubuk (90%), Karamel (7%) dan kerupuk susu (3%).
Tenaga kerja pengolah susu di kelompok wanita tani Etawa Agro Prima adalah semua anggota kelompok yang berjumlah 48 orang. Bagian Produksi (pengolah) berjumlah 40 orang, sedangkan 8 orang Iainnya sebagai tenaga pengemasan, pemasaran dan administrasi. Upah tenaga kerja bagian produksi dihitung perdasar jumlah susu yang diolah (sistim borongan) dengan penghasilan per bulan berkisar Rp. 1.500 - Rp. 3.500 per orang. Upah sebesar ini jauh Iebih tinggi dibandingkan dengan UMR provinsi Daerah I stimewa Yogyakarta pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 892.660. Tabel 1. Asal susu kambing yang diolah kelompok wanita tani 

PEMASARAN OLAHAN SUSU KAMBING 
Pada awalnya pemasaran susu kambing cukup sulit, salah satu penyebabnya adalah kurangnya promosi dan sosialisasi. Gencarnya promosi dan sosialisasi serta didukung pemasaran dengan sistem on line, permintaan produk olahan susu kambing saat ini sangat tinggi. Kelompok wanita tani Etawa Agro Prima mampu 255 Etawa Agro Prima No Kabupaten Jumlah (liter/bulan) 1 Sleman 9.750 2 Kulon Progo 1.200 3 Blitar 600 4 Banyuwangi 480 Jumlah 12.030
memasarkan 5 ton susu bubuk/bulan. Wilayah pemasaran produk olahan susu kambing cukup luas, diantaranya Solo, Jakarta, Salatiga, Kalimantan, Lampung, Padang dan Medan. Pemasaran susu kambing bubuk oleh kelompok wanita tani Etawa Agro Prima tersaji pada Tabel 2. Pemasaran susu kambing bubuk paling tinggi adalah ke Solo, Jawa Tengah yaitu sebanyak 3200 kg/bulan diikuti wilayah Yogyakarta yaitu 1200 kg/bulan, sedangkan wilayah l ainnya relatif sedikit.

Post a Comment

 
Top